Doa Di Bulan Ramadhan
Bulan ramadhan yang mulia ini kita sarankan oleh Rasulullah S.A.W untuk memperbanyakkan melakukan 4 perkara iaitu:
1- Bacaan Syahadah:
أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
“Aku bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah, dan
bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.”
2- Doa Istighfar (minta ampunan):
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, dan kepada-Nyalah aku
bertaubat.”
3- Doa meminta redha dan surga Allah, berlindung dari murka dan neraka-Nya:
الَلَّهُمَّ إِناَّ نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ridha dan surga-Mu, dan berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu.”
3- Doa meminta redha dan surga Allah, berlindung dari murka dan neraka-Nya:
الَلَّهُمَّ إِناَّ نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ridha dan surga-Mu, dan berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu.”
4-Doa memohon diberi keampunan
اَلَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ
العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّيْ يَا كَرِيْمُ
"Ya Allah ya Tuhanku
sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau suka permohonan maaf,
maka maafkanlah daripada aku, wahai Yang Maha Pemurah."
Berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina Salman rhadiallahuanhu 4perkara yang dianjurkan untuk diamalkan di dalam bulan Ramadhan:
وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ:
خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ
عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ:
فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
وَتَسْتَغْفِرُونَهُ، وَأَمَّا
اللَّتَانِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهمَا : فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ،
وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّار
"Ertinya: Dan
perbanyaklah padanya daripada empat hal (perkara), yang dua hal adalah
keredhaan Tuhanmu dan yang dua lainnya adalah tiada kemampuan kalian
mendapatkannya (Allah yang memiliki). Dua hal yang pertama adalah syahadat
bahwa tiada Tuhan selain Allah (لا اله إلا الله),
dan yang kedua adalah kalian beristighfar kepadaNya. Dan dua hal yang bukan
milik kalian adalah mintalah syurga dan berlindunglah padaNya daripada api
neraka."
(Hadits riwayat Ibn Khuzaimah didalam Shahihnya; al-Baihaqi didalam
Syu’abul Iman dan Fadhail al-Auqaat; Ibn Abi Dunya di dalam kitab Fadhail Syahr
Ramadhan;Ibn Syahin di dalam kitab Fadhail Syahr Ramadhan, Ibn Hibban;al-Hafidz
Ibn Hajar al-Asqalani di dalam al-Mathalibul ‘Aliyah, kitab puasa, bab
kelebihan bulan Ramadhan. Matan hadits yang lengkap boleh dibaca disini)
Maka para ulama
menyimpulkannya dengan doa dan zikir yang elok dibaca oleh mereka yang
berpuasa terutamanya menjelang waktu berbuka puasa, dan boleh juga setiap kali
selepas sholat waktu ataupun bila-bila masa yang disukai iaitu:
Kalau dibaca
bersendirian:
أَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أّسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وأَعُوْذُ
بِكَ مِنَ النَّارِ – x٣
اَلَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ
فَاعْفُ عَنَّيْ يَا كَرِيْمُ
Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah. Aku memohon ampun kepada Allah, aku memohon kepadamu
(ya Allah) akan syurga dan aku berlindung denganMu (ya Allah) daripada api
neraka. (3x) Ya Allah ya Tuhanku sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha
Mulia, Engkau suka permohonan maaf, maka maafkanlah daripada aku, wahai Yang
Maha Pemurah.
Kalau dibaca
beramai-ramai:
نَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، نَسْتَغْفِرُ اللهَ، نَسْأَلُكَ الجَنَّةَ،
وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ – x٣
اَلَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ
فَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيْمُ
Kami bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah, kami memohon ampun kepada Allah, kami memohon
kepadamu (ya Allah) akan syurga dan kami berlindung denganMu (ya Allah)
daripada api neraka. (3x) Ya Allah ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha
Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau suka permohonan maaf, maka maafkanlah daripada
kami kami, wahai Yang Maha Pemurah.
Bacaan ziikir/doa
tersebut ada disebutkan di dalam kitab Kanz an-Najaah wa as-Surur fi ad-Ad’iyah
al-Ma`tsurah allati Tasyrah ash-Shuduur karya al-‘Allamah asy-Syeikh
‘AbdulHamid bin Muhammad ‘Ali bin ‘AbdulQaadir al-Quddus al-Makki asy-Syafie.
Walaupun ada Sumber mengatakan bahawa hadith ini adalah dhoif @ lemah tetapi tidak ada salahnya kita memperbanyakkan berdoa di bulan mulia ini :D